Minggu, 19 Mei 2013

Thypoid




  Penyakit infeksi akut yang biasa terdapat pada saluran cerna dengan gejala demam lebih dari 1 minggu, gangguan saluran cerna dan gangguan kesadaran.
    Salmonella typhosa, salmonella parathyposa.

GEJALA  KLINIS
1.      Minggu I : infeksi akut (demam, nyeri kepala, pusing, nyeri otot, mual, diare, dll).
2.      Minggu II : Gejala lebih jelas (demam, bradikardi relatif, lidah kotor, hepatomegali, gangguan kesadaran).

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1.      Pemeriksaan leukosit
2.      Pemeriksaan SGPT dan SGOT
3.      Biakan darah
4.      Uji widal
KOMPLIKASI
1.      Perdarahan usus
2.      Perforasi usus
4.      Ileus paralitik

PENGOBATAN
1.      Perawatan  à  bedrest
2.      Diet
3.      Obat

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Peningkatan suhu tubuh (Hypertermi) berhubungan dengan proses infeksi salmonella typhi.
2.      Resiko tinggi kurang cairan berhubungan dengan pemasukan cairan kurang.
3.   Resiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi kurang yang dibutuhkan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
4.      Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari berhubungan dengan kelemahan immobilisasi.

INTERVENSI
Peningkatan suhu tubuh (hypertermi) berhubungan dengan proses infeksi salmonella typhi.
    Observasi suhu, Nadi, tekanan darah, RR tiap  2-3 jam.
    Catat intake dan out put cairan dalam 24 jam
    Kaji sejauh mana pengetahuan klien/keluarga tentang hypertermia
    Jelaskan upaya-upaya untuk mengatasi hypertermia dan bantu kllien/keluarga dalam upaya tersebut:
o       Tirah baring dan kurangi aktivitas
o       Banyak minum
o       Beri kompres dingin
o       Pakaian tipis dan menyerap keringat
o       Ganti pakaian, sprei bila basah
o       Lingkungan tenang, sirkulasi cukup

     Anjurkan klien / keluarga untuk melaporkan bila tubuh terasa panas dan keluhan lain
     Kolaborasi pengobatan : antipiretik, cairan dan pemeriksaan kultur darah

Akibat infeksi oleh salmonella typhi, pasien membuat aglutinin yaitu
1.   Aglutinin O, yang dibuat karena rangsangan antigen O                virus typoid
2.      Aglutinin H, karena rangsangan antigen H
3.      Aglutinin V, karena rangsangan antigen V
Aglutinin O dan H                Untuk menentukan diagnosis,   >>  titer, maka lebih menderita typoid.
à dianjurkan pemeriksaan ulang paling sedikit 5 hari.

Faktor-faktor yang mempengaruhi widal
1.       Faktor yang berhubungan Pasien:
    Keadaan umum à gizi
    Pemeriksaan selama perjalanan penyakit
    Pengobatan dini dengan antibiotik
    Penyakit tertentu
    Pemakaian obat kortikosteroid.

2.       Faktor-faktor teknis:
    Aglutinasi silang.
à salmonella dapat mengandung antigen O dan H yang sama.
    Konsentrasi suspensi antigen

DIAGNOSIS

    Pemeriksaan BAB menyokong diagnosis
    Peningkatan titer uji widal 4x selama 2-3 minggu à demam typoid.
    Reaksi widal dengan titer O à 1:320
    Reaksi widal dengan titer H à 1:640

DIET
    Dimasa lalu diet diberi bubur saring à bubur kasar à nasi.
    Bubur saring diberikan untuk menghindari komplikasi perdarahan usus.
    Bubur saring à banyak pasien tidak menyukai sehingga gizi menurun.
  Beberapa peneliti menunjukkan bahwa pemberian makanan padat dini yaitu nasi dengan lauk - pauk rendah selulosa.

Tidak ada komentar: