Senin, 15 Juli 2013

Perubahasan Psikologis Suami Istri Pada Saat Kehamilan

Berangkat dari pengalaman pribadi kramatman, beberapa bulan  yang lalu  KramatGirl ( sebutan buat pasangan hidup kramatman  hehe..jangan pada  protes yah...!! ) telah dinyatakan positif melalui beberapa tes ( salah satunya  klik disini ) dan  pernyataan bidan. Selama dua bulan sejak KramatGirl dinyatakan hamil ,  banyak perubahan yang terjadi salah satunya adalah perubahan psikologis, perubahan ini tidak hanya terjadi pada ibu hamil, namun sang suami juga mengalaminya, yah secara tidak sadar kramatman juga mengalaminya. Kalau dipikir-pikir aneh juga yah istri yang hamil ko suami yang nyidam...setelah bergooglingria, ketemulah teorinya, yuk simak.

Menurut psikolog keluarga, Anna Surti Ariani, tidak hanya ibu hamil saja yang memiliki perubahan psikologis. Suami  ternyata juga mengalaminya. Sebenarnya apa yang terjadi pada suami saat Anda hamil?
  1. Couvade syndrom. Suami sering ikut-ikutan mual, sakit punggung, berat badan bertambah, dan ngidam saat hamil? Berarti suami terkena couvade syndrom atau disebut juga dengan “kehamilan simpatik”. Menurut Robin Elise Weiss, BA, LCEE, salah satu peneliti di bidang kesehatan kehamilan, kadar prolaktin dan kortisol pria meningkat, sementara kadar testosteron dan estradiol (hormon seks) menurun di awal dan akhir trimester kehamilan sang istri.
  2. Merasa bahwa dirinya adalah pria utuh. Sebagai seorang suami, tentunya bangga ketika isterinya mengandung benih yang diberikannya.
  3. Bangga karena akhirnya mendapat penerusnya. 
  4. Merasa cemas. Hal ini timbul karena adanya rasa ketidakpastian mengenai janin yang dikandung isterinya. Apakah janin tersebut akan lahir sehat atau tidak. Ataupun masalah biaya persalinan.
  5. Merasa kesal. Terkadang mengikuti kemauan istri tidaklah mudah. Terkadang suami sering merasa kesal akibat psikologis Mama yang berubah saat hamil.

Setiap ibu yang mengalami kehamilan pasti ada perubahan perilaku pada si ibu ini semua di perngaruhi oleh perubahan hormonal. Saat memutuskan untuk hamil suami dan istri harus benar-benar siap dengan segala perubahan yang akan terjadi nanti pada si ibu baik perubahan fisik dan perilaku, agar suami maupun istri siap menghadapinya. Jangan sampai perubahan ini membuat pasangan jadi tidak harmonis.
  1. Cenderung malas. Para suami perlu memahami bahwa kemalasan ini bukan timbul begitu saja, melainkan pengaruh perubahan hormonal yang sedang dialami istrinya. Jadi tidak ada salahnya bila suami menggantikan peran istri untuk beberapa waktu. Misalnya dengan menggantikannya membereskan tempat tidur, membuat kopi sendiri.
  2. Lebih sensitive. Biasanya, wanita yang hamil juga berubah jadi lebih sensitif. Sedikit-sedikit tersinggung lalu marah. apa pun perilaku ibu hamil yang dianggap kurang menyenangkan, hadapi saja dengan santai. Ingatlah bahwa dampak perubahan psikis ini nantinya bakal hilang. Bukan apa-apa, bila suami membalas kembali dengan kemarahan, bisa-bisa istri semakin tertekan sehingga mempengaruhi pertumbuhan janinnya.
  3. Minta perhatian lebih. Perilaku lain yang kerap “mengganggu” adalah istri tiba-tiba lebih manja dan selalu ingin diperhatikan. Meskipun baru pulang kerja dan sangat letih, usahakan untuk menanyakan keadaannya saat itu. Perhatian yang diberikan suami, walau sedikit, bisa memicu tumbuhnya rasa aman yang baik untuk pertumbuhan janin. Demikian pula ketika istri merasakan pegal-pegal dan linu pada tubuhnya. Istri sering meminta suami untuk mengusap tubuhnya. Sebaiknya lakukan sambil memberikan perhatian dengan mengatakan bahwa hal ini memang sering dialami wanita yang sedang hamil dan diperlukan kesabaran untuk menghadapinya
  4. Gampang cemburu. Tak jarang, sifat cemburu istri terhadap suami pun muncul tanpa alasan. Pulang telat sedikit saja, istri akan menanyakan hal macam-macam. Mungkin, selain perubahan hormonal, istri pun mulai tidak percaya diri dengan penampilan fisiknya. Ia takut bila suaminya pergi dengan wanita lain. Untuk menenangkannya, suami perlu menjelaskan dengan bijaksana bahwa keterlambatannya dikarenakan hal-hal yang memang sangat penting dan bukan karena perselingkuhan. Bila perlu, ceritakan dengan terperinci.
  5. Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada wanita pada trimester pertama ini berbeda- beda. Walaupun pada beberapa wanita mengalami gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami penurunan libido selama periode ini. Keadaan ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa hubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, keprihatinan dan kekhawatiran. Semua ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester pertama.

Tidak ada komentar: