Pilea
cavernicola
Guangxi,
China - Wah, siapa sangka di dalam yang gelap bisa hidup tumbuhan
berbunga pink. Pakar botani menemukan bunga itu di dalam gua kapur
Yangzi di Provinsi Guangxi, China. Spesies baru itu ditemukan pakar
botani yakni Alex Monro dari Inggris dan Wei Yi-Gang serta Chen CJ
dari China. Mereka menemukannya saat mengeksplorasi kawasan gua-gua
dan bukit kapur di China barat daya. Tumbuhan berbunga pink itu
ditemukan di dalam gua yang menerima cahaya kurang dari 3 persen.
Sangat gelap! Penemuan ini menunjukkan ada juga tumbuhan yang bisa
hidup pada kondisi gua yang lembap dan minim cahaya. Pakar botani
menamai tumbuhan berbunga pink itu dengan nama Pilea
cavernicola, yang
artinya penghuni gua. Mereka juga menemukan dua spesies Pilea
lain selain Pilea
cavernicola.
Ketiganya termasuk golongan jelatang (nettle),
yakni semacam tumbuhan yang bisa menyebabkan rasa gatal jika
tersentuh. Penemuan ketiga spesies Pilea
itu dipublikasikan pada jurnal PhytoKeys edisi terbaru.
Medinilla
Para ilmuwan
telah menemukan tanaman berbunga baru di dataran tinggi desa
Matasawalevu, di pulau Kadavu di Fiji. Tanaman, kelompok Medinilla
ini, ditemukan oleh tim dari Perserikatan Internasional untuk
Konservasi Alam (IUCN) saat membantu masyarakat lokal mengelola
sumber daya airnya. "Penemuan spesies tanaman yang sebelumnya
tidak diketahui ini membuktikan betapa rapuhnya alam," kata
Milika Sobey dari IUCN regional Oseania. "Fakta bahwa itu
ditemukan selama bekerja pada sebuah proyek pengelolaan aliran sungai
merupakan salah satu pelajaran bagaimana pentingnya alam termasuk
dalam prioritas pengelolaan air," tambahnya seperti dikutip News
Discovery, Minggu (22/1). Ada sekitar 193 spesies Medinilla di
Madagaskar, Afrika, Asia Selatan, dan Kepulauan Pasifik. Dari 193
spesies, 11 hanya dapat ditemukan di Fiji. Salah satunya adalah bunga
Tagimoucia, Medinilla waterhousei, lambang kebangsaan Fiji
Tumbuhan
Pengumpan
Ditemukan
spesies baru yaitu tumbuhan karnivora di Aichi, Jepang, berdasarkan
informasi yang dilansir oleh The Japan Times. Tumbuhan itu disebut
"Tumbuhan Pengumpan." Tapi, tumbuhan itu tidak satu spesies
dengan tumbuhan pemakan serangga, Drosera Indica. Tumbuhan sundew dan
tumbuhan pengumpan sama-sama tumbuhan karnivora dan juga pemakan
serangga, tapi mereka tetap berbeda. Tumbuhan Pengumpan memiliki
bunga besar yang menyerupai mangkuk. Permukaan bunga itu licin
sehingga bisa menyebabkan mangsa jatuh ke dalamnya, lalu dilahap.
Sedangkan Sundew memiliki tentakel yang nampak seperti duri yang
diselimuti embun. Tentunya itu bukanlah embun. Tapi lendir yang bisa
menjebak serangga yang mati akibat keletihan, dehidrasi, kelaparan,
sulit bernafas karena dilahap oleh enzim yang terkandung di dalam
lendir. Tumbuhan Pengumpan ditemukan oleh seorang profesor di bidang
klasifikasi tanaman di Aichi University, Mikio Watanabe. Ia masuk
dalam daftar anggota tim ilmu pengetahuan alam di Aichi University.
The Japan Times mengatakan bahwa Watanabe melakukan analisis
genetik-tidak disebutkan jenisnya-dan menemukan bahwa tumbuhan
pengumpan tidak satu spesies dengan sundew. Jamur Bawah Laut
Psathyrella
aquatica
adalah
jenis jamur yang mampu hidup di bawah permukaan air bersih, dan
dingin, ditemukan di bawah perairan sungai Oregon, Amerika Serikat.
Dan jenis ini merupakan jamur pertama yang diketahui tumbuh di bawah
permukaan air. Jamur Bercahaya
Mycenna
luxaeterna
adalah
jenis jamur yang hidup di hutan tropis Brazil. Jamur ini akan
terlihat bercahaya ketika malam hari tiba, dan merupakan sebuah sinar
abadi yang dimilikinya. ”Ketika malam hari tiba, kita hanya melihat
ke tanah selanjutnya terlihat bagai ribuan bintang yang ada
dilangit”, ujar Desjardin. Seorang periset dari San Fransisco State
University.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar