Senin, 29 Juli 2013

Tumbuhan Yang Baru Ditemukan

Pilea cavernicola
Guangxi, China - Wah, siapa sangka di dalam yang gelap bisa hidup tumbuhan berbunga pink. Pakar botani menemukan bunga itu di dalam gua kapur Yangzi di Provinsi Guangxi, China. Spesies baru itu ditemukan pakar botani yakni Alex Monro dari Inggris dan Wei Yi-Gang serta Chen CJ dari China. Mereka menemukannya saat mengeksplorasi kawasan gua-gua dan bukit kapur di China barat daya. Tumbuhan berbunga pink itu ditemukan di dalam gua yang menerima cahaya kurang dari 3 persen. Sangat gelap! Penemuan ini menunjukkan ada juga tumbuhan yang bisa hidup pada kondisi gua yang lembap dan minim cahaya. Pakar botani menamai tumbuhan berbunga pink itu dengan nama Pilea cavernicola, yang artinya penghuni gua. Mereka juga menemukan dua spesies Pilea lain selain Pilea cavernicola. Ketiganya  termasuk golongan jelatang (nettle), yakni semacam tumbuhan yang bisa menyebabkan rasa gatal jika tersentuh. Penemuan ketiga spesies Pilea itu dipublikasikan pada jurnal PhytoKeys edisi terbaru.

Medinilla

Para ilmuwan telah menemukan tanaman berbunga baru di dataran tinggi desa Matasawalevu, di pulau Kadavu di Fiji. Tanaman, kelompok Medinilla ini, ditemukan oleh tim dari Perserikatan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) saat membantu masyarakat lokal mengelola sumber daya airnya. "Penemuan spesies tanaman yang sebelumnya tidak diketahui ini membuktikan betapa rapuhnya alam," kata Milika Sobey dari IUCN regional Oseania. "Fakta bahwa itu ditemukan selama bekerja pada sebuah proyek pengelolaan aliran sungai merupakan salah satu pelajaran bagaimana pentingnya alam termasuk dalam prioritas pengelolaan air," tambahnya seperti dikutip News Discovery, Minggu (22/1). Ada sekitar 193 spesies Medinilla di Madagaskar, Afrika, Asia Selatan, dan Kepulauan Pasifik. Dari 193 spesies, 11 hanya dapat ditemukan di Fiji. Salah satunya adalah bunga Tagimoucia, Medinilla waterhousei, lambang kebangsaan Fiji

Tumbuhan Pengumpan

Ditemukan spesies baru yaitu tumbuhan karnivora di Aichi, Jepang, berdasarkan informasi yang dilansir oleh The Japan Times. Tumbuhan itu disebut "Tumbuhan Pengumpan." Tapi, tumbuhan itu tidak satu spesies dengan tumbuhan pemakan serangga, Drosera Indica. Tumbuhan sundew dan tumbuhan pengumpan sama-sama tumbuhan karnivora dan juga pemakan serangga, tapi mereka tetap berbeda. Tumbuhan Pengumpan memiliki bunga besar yang menyerupai mangkuk. Permukaan bunga itu licin sehingga bisa menyebabkan mangsa jatuh ke dalamnya, lalu dilahap. Sedangkan Sundew memiliki tentakel yang nampak seperti duri yang diselimuti embun. Tentunya itu bukanlah embun. Tapi lendir yang bisa menjebak serangga yang mati akibat keletihan, dehidrasi, kelaparan, sulit bernafas karena dilahap oleh enzim yang terkandung di dalam lendir. Tumbuhan Pengumpan ditemukan oleh seorang profesor di bidang klasifikasi tanaman di Aichi University, Mikio Watanabe. Ia masuk dalam daftar anggota tim ilmu pengetahuan alam di Aichi University. The Japan Times mengatakan bahwa Watanabe melakukan analisis genetik-tidak disebutkan jenisnya-dan menemukan bahwa tumbuhan pengumpan tidak satu spesies dengan sundew. Jamur Bawah Laut

Psathyrella aquatica

adalah jenis jamur yang mampu hidup di bawah permukaan air bersih, dan dingin, ditemukan di bawah perairan sungai Oregon, Amerika Serikat. Dan jenis ini merupakan jamur pertama yang diketahui tumbuh di bawah permukaan air. Jamur Bercahaya









Mycenna luxaeterna

adalah jenis jamur yang hidup di hutan tropis Brazil. Jamur ini akan terlihat bercahaya ketika malam hari tiba, dan merupakan sebuah sinar abadi yang dimilikinya. ”Ketika malam hari tiba, kita hanya melihat ke tanah selanjutnya terlihat bagai ribuan bintang yang ada dilangit”, ujar Desjardin. Seorang periset dari San Fransisco State University.

Tidak ada komentar: